Inilah Sejarah Singkat dan Demografi Desa Liagu

Redaksi

Atraksi Mendayung saat kedatangan pejabat kolonial ke Kesultanan Bulungan (hingga 1930).
Atraksi Mendayung saat kedatangan pejabat kolonial ke Kesultanan Bulungan (hingga 1930).

Desa Muara Didirikan Oleh Penguasa Betayau, Pangeran Tumenggung

TANJUNGNEWS.COM- Desa Liagu secara geografis terletak di bagian Selatan Ibu Kota Kecamatan merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten Bulungan dengan jarak dengan Ibu Kota Kecamatan 130 kilometer dan dari Ibu Kota Kabupaten maupun provinsi 150 kilometer, sedangkan jarak dengan Kota Tarakan hanya 15 kilometer.

Ahmad (50) tokoh masyarakat yang mengaku keturunan ke 6 dari Pangeran Tumenggung pendiri dan pemberi nama Desa Liagu menuturkan. Antara tahun 1917 kakek buyutnya, Pangeran Tumenggung tokoh masyarakat yang memimpin masyarakat Tidung di Wilayah Betayau. Mendapat undangan dari Kesultanan Bulungan yang waktu itu masih berada di wilayah Salimbatu.

Untuk sampai di Kesultanan Bulungan, Pangeran Tumenggung dengan beberapa pengikutnya menggunakan sampan berdayung menyusuri Muara Sungai Kayan Kayan. Setelah mendayung perahu beberapa lama istirahatlah rombongan Pangeran Tumenggung di suatu tempat dengan kondisi airnya berwarna merah (kemungkinan percampuran air tawar dan air asin) disana rombongan tersebut istirahat dan mencuci peralatan dapur.

Baca Juga  3 Rekomendasi Tempat Wisata Favorit di Bulungan

“Jadi rombongan ini (Pangeran Tumenggung) bedayung, dapat undangan Sultan (Kesultanan Bulungan). Singgah disini istirahat dilihat airnya merah, dalam Bahasa Tidung, Lia artinya merah. Mbagu, artinya peralatan dapur,”terang Ahmad saat acara ulang tahun Desa Liagu ke 16 tahun.

Setalah itu rombongan Pangeran Tumenggung tidak langsung mendiami desa ini, namun sudah menandai dan memberi nama tempat ini sebagai Liagu.

“Yang mengasih nama itu Pangeran Tumenggung, kesan beliau di tempat ini airnya merah (Lia) untuk mencuci Mbagu (peralatan dapur). Dinamailah Liagu, yang kemudian menjadi Desa Liagu,”terangnya.

Dia berharap masyarakat serta anak cucu yang tinggal di desa dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan tersebut, tau sejarah desa mereka.

Baca Juga  6 Destinasi Wisata Yang Wajib Kamu Kunjungi Saat di Kota Tarakan

“Saya berharap tiap peringatan ulang tahun desa sejarah ini disampaikan, supaya generasi muda kita tau asal usul Liagu,”pungkasnya.

Batas Wilayah Desa Liagu

Sebelah utara, desa Liagu berbatasan dengan Desa Betayau. Timur berbatasan dengan Kota Tarakan, Selatan dengan Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah. Barat berbaatasan dengan Kabupaten Tana Tidung (KTT).

Luas Wilayah

Luas wilayah Desa Liagu 10.000 hektar, yang meliputi daratan berupa kebun seluas 616 hektar. Tambak 5000 hektar, laut mencakup 4 000 hektar, hutan seluas 5.607 hektar, area pemukiman seluas 227 hektar.

Desa Liagu terbagi menjadi 4 Rukun Tetangga (RT) dengan rincian RT 01 memiliki 50 Kepala Keluarga (KK) dengan 239 jiwa, 137 laki-laki, 102 perempuan. RT 02 memiliki 40 KK dengan 173 jiwa, 98 pria, 75 wanita. RT 03 memiliki 43 KK, dengan 189 jiwa, terbagi menjadi 104 pria dan 85 wanita.  RT 04 memiliki 25 KK, dengan 85 jiwa, terbagi menjjadi 48 pria dan 37 wanita. Pada 2023 pemerintahan Desa Liagu dipimpin oleh bapak Idris.

Baca Juga  Karnaval Budaya SPJ, Semangat Persatuan di Tengah Keberagaman

Aspek Pendidikan

Desa ini memiliki 1 unit PAUD/TK dengan 7 orang pengajar, engan 75 orang siswa. Bangunan SD 1 unit, dengan 9 orang guru pengajar, 132 orang siswa. SMP 1 unit, dengan 8 orang pengajar, dengan 31 orang murid. (data 2023).

Tingkat Pendidikan

Masyarakat dengan buta huruf 23 orang, tamat SD sederajat 257 orang, SLTP sederajat 14 orang, SLTA sederajat 10 orang. D1 tidak ada, D2- tidak ada, D3 tidak ada, S1 13 orang. S2 dan S3 tidak ada.

Fasilitas Kesehatan

1 Postu, 2 Posyandu. (dsh/Redaksional.Tanjungnews.com)

Bagikan

Tags

Berita Terkait