Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil. (Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera)
Ajariku Pluralisme, tapi tidak dalam kesesatan agar menjadi dalam arti yang sesungguhnya
Bagaimana aku sombong, sedang nabiku kembali ke tanah sebagaimana kau pijak, sedang dia jurumu menjulang ke atas.
Bagaimana aku sombong, menyakitimu setara dengan menyakiti nabiku.
Bagaimana aku sombong, terhadap usia agamamu tidak setara dengan agama yang dibawa nabiku
Sombong tentang Tuhan, Nubuat, dan amal shalih? Jika mau jujur, pengetahuan kalian tidak setara dengan pengetahuanku, jauh jauh…
Ajariku pluralisme agar kesombongan tidak menutupi hatiku akan kebenaran yang sesungguhnya…
Ajariku pluralisme, suatu kemungkinan cara hidup bersama, sama-sama dalam kebenaran yang bukan menghinakan namun justru memuliakan
Sukarami, 23 Desember 2024