BULUNGAN-TANJUNGNEWS.COM– Dengan beroperasinya Intake Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jelarai dengan kapasitas 40 liter/detik semakin meningkatkan jangkauan layanan air bersih wilayah yang selama ini belum terjangkau layanan.
Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd.M.Si menjelaskan, pembangunan Intake PDAM Jelarai dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2024 senilai Rp 4.134.499.743 dengan kapasitas 40 liter/detik jika sebelumnya hanya mampu melayani 3.301 sambungan rumah (SR) dapat ditingkatkan menjjadi 4.801 SR.
“Ini (Intake Jelarai) sebagai daya dukung untuk meningkatkan jangkauan layanan air bersih PDAM Danum Benuanta. Dengan pengoperasinya dapat menjangkau wilayah Manunggal sampai sekitaran Selimau,”terangnya.
Bupati menjelaskan dengan pengoperasian Intake Jelarai 40 liter/detik jika sebelumnya hanya mampu memenuhi kebutuhan air berish untuk 10.497 jiwa, dengan peningkatan kapasitas yang ada mampu melayani kebutuhan air bersih sekitar 15.267 jiwa.
Terkait usulan dari Gubernur Kaltara untuk perubahan nomenklatur PDAM, yang dinilai tidak relevan dengan kualitas produksi air yang dihasilkan. Sehingga perlu dirubah menjadi Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB).
“Tentu kita ikuti rujukanya sesuai Permendagri, namun sampai hari ini kita masih pakai nomenklatur PDAM,”katanya.
Selain itu, sesuai instruksi Gubernur Kaltara yang meminta peningkatan kualitas air sehingga dapat langsung di konsumsi. Bupati juga telah memerintahkan pada jajaran direksi PDAM Danum Benuanta untuk melaunching (meluncurkan) produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang langsung bisa dikonsumsi seperti yang ada dipasaran.
“Pengelolaan AMDK PDAM Danum Benuanta nantinya berada di wilayah Intake Sabanar, diresmikan saat hari jadi Kabupaten Bulungan sehingga menjadi hadiah bagi masyarakat Bulungan,”ucapnya.
Dengan dimilikinya beberapa intake PDAM di wilayah Kota Tanjung Selor, baik Intake Sabanar, Intake Sungai Buaya, dengan kapasitas pompa 200 liter/detik sedangkan yang sudah fungsional Intake Gunung Seriang dengan kapasitas 50 liter/detik untuk melayani kebutuhan air bersih rumah jabatan gubernur, DPRD Kaltara, kilometer 2 hingga kilometer 4.
Bupati mengakui saat ini masih ada beberapa wilayah yang belum terjangkau layanan air bersih PDAM, terutama sebagian Tanjung Palas Tengah, Bunyu, Sekatak termasuk 3 Kecamatan di Hulu Sungai Kayan.
“Memang menjadi tantangan bagi kita menjangkau kecamatan yang belum terfasilitasi layanan air bersih PDAM,”ujarnya.
Untuk wilayah yang belum terjangkau layanan PDAM, bupati memerintahkan PDAM dan Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan kajian. Jika tidak bisa dilaksanakan jaringan air bersih dengan skala besar minimal Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) skala kecil teruma di 3 kecamatan di Hulu Sungai Kayan.
Untuk layanan sambungan gratis, bupati menyampaikan sebelumnya ada sekitar 200 SR untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Pulau Bunyu. Bahkan tahun 2025, dari laporan yang disampaikan Direktur PDAM akan dilakukan sambutan gratis terhadap 1.200 MBR di wilayah Tanjung Selor.(dsh/red)