Sebelum Jalankan Program MBG, DPRD Minta Perhatian Aspek Kebersihan hingga Pengelolaan Sampah

Redaksi

Slamet Widodo, S.P Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Komisi I Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Rakyat
Slamet Widodo, S.P Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Komisi I Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Rakyat

BULUNGAN-TANJUNGNEWS.COM – Meski Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum berjalan di Kabupaten Bulungan, namun berkaca dari wilayah lain yang telah lebih dulu menjalankan program tersebut.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Komisi I Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Rakyat, Slamet Widodo, S.P meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Bulungan sebelum menjalankan Program MBG harus lebih cermat mengantisipasi berbagai hal agar program tersebut tidak menimbulkan permasalahan baru.

Salah satunya berkaitan dengan kandungan gizi, kebersihan hingga pengelolaan sampahnya.

“Program MBG sangat bagus karena langsung dirasakan oleh masyarakat terutama anak-anak dan ibu hamil. Namun pemerintah harus memantau secara cermat jalanya program ini, jangan sampai menjadi permasalahan baru ketika tidak terpantau secara maksimal,”ungkapnya.

Baca Juga  Jadi Magnet Baru Tujuan Wisata, Jumbara PMR Tingkat Provinsi Digelar di Kebun Raya Bundayati

Disisi lain, pihaknya sangat mengapresiasi komitmen Pemda Bulungan yang mengalokasikan anggaran Rp 30 Miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bulungan tahun 2025 untuk mendukung Program MBG.

Diterangkan, berkaca dari wilayah lain yang lebih dulu menjalankan Program MBG kandungan gizi dari makanan yang diberikan pada anak-anak harus dipantau secara berkala agar kandungan makanan yang diberikan memenuhi standar gizi yang disarankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

“Karena harapanya bukan hanya menjalankan sebuah program semata, tapi bagaimana agar anak-anak kita benar-benar mendapatkan asupan gizi yang baik. Yang berdampak pada tumbuh kembang dan kecerdasan anak,”jelasnya.

Baca Juga  Sekda Bulungan Pimpin Rakordal Program Kegiatan Pembangunan

Yang tak kalah penting, kata Slamet Widodo, menyangkut higienisme (kebersihan) dalam pengolahan hingga penyajian, apalagi mengolah makanan dalam jumlah besar harus dipantau secara maksimal.

“Agar tidak terjadi hal yang tidak kita harapkan, jangan sampai program yang bagus ini menjadi permasalahan baru. Anak-anak menjadi diare dan sakit perut termasuk keracunan makanan seperti di beberapa daerah,”katanya.

Beberapa kajadian di wilayah lain, anak-anak sakit perut akibat mengkonsumsi makanan dari Program MBG karena proses masak ikan yang kurang maksimal, kualitas bahan yang kurang baik dan permasalahn lainya.

“Termasuk terkait limbah harus dikelola dengan baik, terutama sisa sisa makanan jangan sampai menimbulkan masalah baru, atau dibuang sembarangan,”pesanya.

Baca Juga  Konsulat Kanada Dukung Pemda Bulungan Revitalisasi Mangrove Delta Kayan

Selain itu, sesuai arahan Kementerian Pendidikan, Program MBG juga menjadi sarana edukasi (pembelajaran) buat anak-anak berkaitan dengan adab sebelum dan sesudah makan.

“Jadi Program MBG ini juga sebagai sarana edukasi pada anak, terkait adab makan yang baik, sebelum makan berdoa, buang sampah pada tempatnya dan lainya,”ulasnya.

Dirinya mengingatkan kembali, sebelum menentukan pihak ketiga yang dipercayakan untuk menyajikan menu MBG harus diawasi secara jeli dan berkala, jangan sampai hanya meminta sample makanan di awal saja.

“Pihak ketiga yang ditunjuk juga harus diawasi secara rutin, jangan hanya sample di awal. Bagaimana kondisi tempat masaknya, kandungan gizi termasuk cara pengolahanya harus diperhatikan,”pungkasnya (dsh/red)

Bagikan

Tags

Berita Terkait