Dokumen Perimbangan Keuangan: Kaltim Kehilangan DBH Rp 5,30Triliun, Kaltara Ambruk 99 persen

Redaksi

Gedung Kantor Gubernur Kalimantan Utara yang baru (Foto: Iwan.k Radar Tarakan)
Gedung Kantor Gubernur Kalimantan Utara yang baru (Foto: Iwan.k Radar Tarakan)

JAKARTA,TANJUNGNEWS.COM- Anggaran Transfer ke Daerah (TKD) untuk seluruh provinsi di Indonesia, dipastikan berkurang, pada 2025, total pagu anggaran TKD se-Indonesia yang dialokasikan pusat adalah senilai Rp 919 Triliun.

Namun, di 2026, total pagu anggaran TKD se-Indonesia yang sudah disepakati pemerintah-DPR hanyalah Rp 693 Triliun., situasi ini, otomatis juga berdampak pada 5 provinsi di Kalimantan.

Dari data yang ada, situasi sulit bakal dirasakan 5 provinsi di Kaltara dimulai dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan Pagu DBH 2025 senilai Rp 6,97 triliun, Pagu DBH 2026 diperkirakan hanya Rp 1,62 triliun. Sedangkan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Pagu DBH tahun 2025 sekitar Rp 3,4 triliun estimasi pagu DBH 2025 hanya sekitar Rp 821 miliar.

Baca Juga  Pemilihan Duta Wisata, Momentum Penting Pengembangan Pariwisata Kaltara


Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Pagu DBH 2025 sekitar Rp 2,4 triliun, Pagu DBH 2026 hanya sekitar Rp 504 miliar, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Pagu DBH 2025 sekitar Rp 293 miliar hanya menyisakan Pagu DBH 2026 Rp 130 miliar.


Yang paling parah diduduki Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dari Pagu DBH tahun 2025 Rp 627 miliar, menyusut drastic Pagu DBH 2026 sekitar Rp 3,2 milar.

Baca Juga  Bersama BPKP, Pemprov Kaltara Perkuat Pengawasan Penyelarasan Pembangunan Daerah

Jika diprosentasekan penyusutan DBH pada 2026 mendatang, Kaltim dari Rp 6,97 triliun menjadi Rp 1,52 triliun turun sekitar 76, 7 persen. Kalsel dari Pagu DBH 2025 Rp 3,4 triliun menjadi Rp 821 miliar turun 75 , 8 persen.

Kalteng dari Rp 2,4 triliun menjadi Rp 504 miliar terun sekitar 79,0 persen, Kalbar dari Rp 293 miliar menjadi Rp 130 milar turun 55,6 persen.

Baca Juga  Pemprov Kaltara Komitmen Dukung Program Prioritas Nasional

Kaltara menduduki level penurunan paling parah dari 5 provinsi di Pulau Borneo. Kaltara dari Rp 627 milar hanya menyisakan Rp 3,2 miliar menyusut sekitar 99,5 miliar.(red)

Sumber: Redaksi Arusbawah.co

Bagikan

Tags

Berita Terkait