BULUNGAN-TANJUNGNEWS.COM – Dengan kondisi geografis yang cukup luas untuk memaksimalkan program pembangunan, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan 2025 – 2030 dijabarkan pembagian 5 koridor pembangunan sesuai potensi wilayah.
Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd.M.Si menerangkan dalam dokumen RPJMD terdapat 5 tematik pembangunan jangka menengah Kabupaten Bulungan.
Dimulai dari tahun 2026 berfokus pada peningkatan dan pemantapan kualitas potensi unggulan wilayah dengan pemanfaatan ekonomi digital.
Tahun 2027 penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) handal dan berdaya saing, tahun 2028 layanan mantap, handal dan terjangkau. Tahun 2029 ekonomi maju dan sejahtera. Sedangkan tahun 2030 Bulungan unggul, berdaulat dan berkelanjutan.
Selain itu untuk memaksimalkan program pembangunan dengan geografis yang cukup luas, program pembangunan dibagi menjadi 5 koridor. Dari koridor perkotaan meliputi Tanjung Selor dan Tanjung Palas untuk pengembangan jasa, perdagangan, pariwisata.
Koridor utara, mencakup wilayah Sekatak Tanjung Palas Utara, dirancang sebagai wilayah sentra pertanian dan perkebunan termasuk pengembangan potensi wisata, pertambangan yang berkelanjutan.
Sedangkan koridor selatan, di dalamnya Tanjung Palas Barat dan Peso Hilir untuk pengembangan ekonomi pertanian, perkebunan, dan pemanfaatan hutan dengan mengedepankan aspek ekologis.
Koridor Barat, wilayah Peso dijadikan pintu gerbang wilayah, sebagai etalase kemajuan dan keasrian Bulungan Hijau.
Koridor Pesisir meliputi wilayah, Bunyu, Tanjung Palas Tengah, serta Tanjung Palas Timur dirancang sebagai pusat pertanian dan perkebunan dengan pengembangan ekonomi industri hijau dan ekonomi maritim dalam rangka menunjuang hilirisasi.
”Pembangian koridor tentu sudah kita kaji sebelumnya, dengan mempertimbangkan karakteristik dan keunggulan masing-masing wilayah,”kata bupati.
Dikatakan, kebijakan daerah yang tertuang dalam dokumen RPJMD bersentuhan dengan kebutuhan yang ada di masing-masing koridor pembangunan. Kebijakan pembangunan bagaimana mendukung sektor ini terus berkembang dan berontribusi langsung terhadap peningkatan nilai tambah eknomi sekitar.
”Kita ingin dalam rangka menuju satu desa satu produk, degan membagi program pembangunan sesuai koridornya agar menjadi lebih fokus,”ujarnya.
Sehigga kebijakan daerah yang dilaksanakan tiap tahunya menyesuaikan dengan arah kebijakan termasuk kondisi rill potensi di masing-maising koridor pembangunan tersebut.
Bidang lain yang tak kalah penting dan menjadi fokus utama pembangunan Kabupaten Bulungan selain infrastruktur adalah ketahanan pangan, termasuk jaminan hasil pertanian.
”Satu dari 15 program prioritas pembangunan kita adalah, jaminan pasar hasil pertanian. Dengan alokasi Rp 1 Miliar per tahun untuk membeli hasil panen para petani,”jelasnya.
Dikatakan bupati, ketika berbicara hasil pertanian secara luas, bukan hanya tentang komoditas padi, termasuk hasil perkebunan dan peternakan.
”Kita juga bersyukur ada kebijakan pemerintah pusat tentang kewajiban Bulog (Badan Urusan Logistik) membeli beras produksi petani lokal dan itu sudah dilaksanakan di Bulungan hari ini khsusunya bagi petani Sajau Hilir,”terangnya.
Menurutnya, Pemda Bulungan selama ini terus mendorong program hilirisasi produk pertanian dan perkebunan. Termasuk jaminan pasar hasil pertanian yang disiapkan Rp 1 Milar setahun untuk membali hasil panen petani.
”Nantinya Rp 1 Miliar setahun untuk jaminan pasar hasil pertanian, disalurkan melalui skema BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Bulungan,”jalasnya.
Jika nantinya program ini berjalan dan dirasa langsung manfaatnya oleh petani, Bupati memastikan akan menambah besaran alokasi anggaran untuk program jaminan pasar hasil pertanian.
”Ketika dirasa manfaatnya bisa jadi kita tambah sesuai kemampuan keuangan daerah. Seperti program intervensi untuk permodalan UMKM, petani dan nelayan melalui kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) yang diberikan subsidi oleh Pemda Bulungan,”pungkasnya (dsh/red)