KRAYAN,TANJUNGNNEWS.COM– Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia senantiasa berupaya melaksanakan tujuan utamanya yaitu mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah.
Untuk mencapai tujuan utama tersebut, Bank Indonesia terus hadir hingga ke wilayah perbatasan, memastikan Rupiah senantiasa berdaulat dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPw BI Kaltara) melaksanakan serangkaian kegiatan Ekpedisi Rupiah Berdaulat hingga ke wilayah perbatasan di Krayan Kabupaten Nunukan pada 12-14 Agustus 2025.
Rangkaian kegiatan tersebut terdiri dari layanan penukaran Uang Layak Edar (ULE) melalui kas keliling, Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kab Nunukan, Edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, QRIS, Layanan Informasi Publik (LIP) dan BI Literasi kepada pelajar dan masyarakat.
Tim Ekspedisi yang dipimpin oleh Deputi Kepala Perwakilan, Seno Indarto menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan seluruh masyarakat di Kalimantan Utara (Kaltara) tetap mendapatkan rupiah layak edar juga akses terhadap pangan terjangkau dan akses literasi yang lebih baik.
Layanan Penukaran Rupiah melalui Kas Keliling
Sebagai upaya senantiasa melaksanakan tugas dan fungsi utama Bank Indonesia dalam Pengelolaan Uang Rupiah yang bertujuan untuk menjamin tersedianya uang Rupiah layak edar, pecahan yang sesuai, dan tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat, terutama untuk masyarakat yang berada di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Terpencil).
KPw BI Kaltara dalam mewujudkan visi tersebut melaksakan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat melalui kegiatan penukaran uang Kas Keliling di daerah perbatasan yaitu Krayan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.
“Dalam kegiatan penukaran uang, masyarakat Krayan dapat menukarkan/ mengganti uang Rupiah mereka yang sudah lusuh atau Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dengan uang Rupiah layak edar (sesuai dengan ketentuan yang berlaku),”ungkap Deputi Kepala Perwakilan, Seno Indarto.
Selain melalui kas keliling, masyarakat krayan juga dapat menukarkan UTLE ke ULE di BPD Kaltimtara KCP Krayan sebagai mitra (stakeholders) KPw BI Kaltara.
Kehadiran Bank Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang layak edar disambut dengan antusiasme masyarakat dan pedagang yang ada di daerah dengan ketinggian 900 mdpl itu.
KPw BI Kaltara untuk terus berkomitmen menyediakan rupiah layak edar agar menjadi satu-satunya alat tranksaksi/pembayaran yang sah di daerah perbatasan melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat.
Gerakan Pangan Murah (GPM)
Sebagai salah satu anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), BI Kaltara bersinergi dengan DPKP Kab. Nunukan dalam melaksanakan framework 4K (Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, Ketersediaan Pasokan dan Komunikasi Efektif) khususnya di wilayah perbatasan dalam hal ini krayan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, DPKP Kab Nunukan berperan dalam penyediaan bahan pangan dan subsidi harga pangan. Sementara itu, KPw BI Kaltara berkontibusi dalam penyediaan Fasilitas Distribusi Pangan (FDP) dalam hal mendukung Kelancaran Distribusi, Ketersediaan Pasokan di wilayah perbatasan.
GPM ini dilaksanakan di depan Balai Pertemuan Umum (BPU) Krayan Barat dengan menjual bahan pangan antara lain minyak goreng, telur, tepung, kopi, teh, garam, bawang merah, bawang putih dan cabai. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga setempat sehingga tidak butuh waktu lama, bahan pangan sebanyak 400 kg tersebut ludes terjual.
Betty Marcelina Simatupang, warga asli Krayan berusia 42 tahun ini mengapresiasi kegiatan pangan murah yang terlaksana.
“kami berterima kasih sekali ada gerakan pangan murah ini, kegiatan ini benar-benar membantu kami. Harganya juga lebih rendah dari harga pasaran di Krayan Barat”. ucapnya dengan wajah penuh senyum.
Wiwin Indrayanti, Kabid DPKP Kab Nunukan menuturkan pihaknya sangat mengapresiasi berbagai dukungan Bank Indonesia dalam program pengendalian inflasi khususnya di wilayah Nunukan.
“Terutama fasilitas angkut yang diberikan BI, kami dari pemda sangat terbantu apalagi melihat kondisi wilayah kita yang terpisah sungai, laut dan gunung. Untuk memenuhi ketersediaan pangan tentunya tantangan sekali,” ujarnya. Wiwin melanjutkan pihaknya berharap sinergi seperti ini dapat terus berjalan demi harga yang stabil di seluruh wilayah Kaltara.
Kegiatan pangan murah ini merupakan kegiatan yang sering dilakukan di seluruh wilayah Kalimantan Utara melalui sinergi TPID masing-masing Provinsi/Kabupaten/Kota untuk hal mendukung framework 4K pengendalian inflasi di daerah.
Edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, QRIS, dan Layanan Informasi Publik (LIP)
Bank Indonesia bersama pemerintah daerah melaksanakan kegiatan edukasi CBP Rupiah, QRIS, serta pelindungan konsumen kepada masyarakat di Krayan Barat, wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 150 peserta yang terdiri dari Camat, Kepala Desa, tokoh masyarakat, serta pelajar. Materi yang disampaikan menekankan pentingnya cinta rupiah sebagai simbol kedaulatan, kebanggaan atas penggunaannya di wilayah perbatasan, serta pemahaman untuk bijak dalam bertransaksi.
Selain itu, peserta juga diperkenalkan pada sistem pembayaran QRIS sebagai sarana pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal, sekaligus pemahaman tentang cara bertransaksi yang aman serta langkah pengaduan jika terjadi masalah.
Masyarakat Krayan Barat menyambut baik kegiatan ini, mengingat keterbatasan akses informasi di wilayah perbatasan membuat edukasi langsung dari Bank Indonesia sangat berarti.
Para tokoh masyarakat menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bank Indonesia yang tidak hanya memberikan pemahaman terkait rupiah sebagai alat pembayaran sah, tetapi juga membuka wawasan baru mengenai transaksi digital melalui QRIS.
Kehadiran Bank Indonesia di perbatasan dinilai sebagai wujud nyata perhatian Bank Indonesia dalam memperkuat kedaulatan ekonomi sekaligus meningkatkan literasi masyarakat agar semakin siap menghadapi perkembangan sistem pembayaran modern.
Selain itu, BI Kaltara juga memperkenalkan layanan informasi publik (LIP) yang dapat diakses mayarakat luas dari berbagai kanal tidak terkecuali masyarakat perbatasan.
“Memang mungkin untuk wilayah perbatasan seperti ini akan terkendala jarak, tapi kami juga menyediakan berbagai kanal yang dapat diakses dari jauh seperti email, atau telpon,” ujar Ayu yang merupakan sala satu narasumber BI.
BI Literasi di SDN 004 Krayan Barat.
Sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia memiliki mandat utama untuk menjaga stabilitas Rupiah. Namun dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bank Indonesia tidak hanya berfokus pada penyusunan instrumen kebijakan, tapi juga aktif dalam membangun pondasi perekonomian jangka Panjang termasuk di daerah, salah satunya melalui penguatan sumber daya manusia.
Sebagai perpanjangan tangan Bank Indonesia di daerah, KPw BI Kaltara memiliki peran strategis dalam mendorong peningkatan kapasitas SDM melalui kegiatan edukasi, perluasan literasi keuangan, dan pengembangan kompetensi masyarakat Kalimantan Utara termasuk kepada generasi muda melalui BI Literasi.
Kegiatan ini berupa memperkenalkan perpustakaan digital Bank Indonesia (Ibi Library) di SDN 004 Krayan Barat, penyaluran bahan bacaan cetak, dan pembacaan puisi ‘Rupiah dalam Diksi’.
“Harapannya agar siswa di perbatasan tetap dapat bersaing dengan generasi di wilayah lain melalui perluasan akses literasi ini,” ujar Seno sebagai pemimpin tim ekspedisi
Murdani selaku Plh Kepala SDN 004 Krayan Barat juga menyampaikan apresiasi yang mendalam dari kegiatan BI Literasi.
“Kami dari sekolah benar-benar menyampaikan apresiasi untuk perhatian yang Bank Indonesia berikan khususnya terhadap dunia pendidikan di perbatasan seperti kami. Terima kasih juga untuk akses perpustakaan digitalnya, akan kami manfaatkan dengan maksimal tidak hanya sebagai akses bahan bacaan namun juga tambahan referensi bahan ajar guru guru kami disini,” ujar pria yang tumbuh besar di Krayan tersebut.(red)