BULUNGAN- TANJUNGNEWS.COM- Aliansi mahasiswa dan buruh bersatu pada Kamis (28/12/2023) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Dalam aksi tersebut mahasiswa dan para supir truk menuntut pemerintah dan DPRD mencarikan jalan keluar terhadap kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di Bulungan.

Dalam orasinya masa menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya.
1.Mendesak pihak berwajib agar menindak indikasi oknum aparat dan petugas SPBU yang terlibat dalam penyimpangan dan penyelewengan BBM bersubsidi di Kaltara khususnya di Bulungan.
2. Agar pemerintah menindak dan memberi sanksi serta melakukan pengawasan kepada SPBU yang melakuka penyimpangan BBM bersubsidi sesuai Pasal 53, 54 dan Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas.
3.Meminta pada pemerintah Provinsi Kaltara melakukan peningkatan kuota BBM bersubsidi di Kaltara khususnya Bulungan.
4.Mendesak agar dibentuk pansus/timsus terkait pengawasan dan penyelesaian permasalahan BBM di Provinsi Kaltara, khususnya Bulungan dengan melibatkan unsur mahasiswa, sopir serta buruh.
Aksi masa yang ditemui oleh perwakilan anggota DPRD Kaltara, Muhammad Iskandar yang juga membacakan isi 4 tuntutan yang disampaikan terkait kelangkaan Solar.
Masa aliansi mahasiswa dan buruh bersatu, DPRD, Pemprov Kaltara serta pihak kepolisian akhirnya bersepakat untuk menindaklanjuti 4 tuntutan yang disampikan. Ditandai dengan pembubuhan tandatangan dalam surat perjanjian yang telah dibuat.
“Karena telah disepakati dan ditandatangani mari kita kawal bersama supaya komitmen ini bisa direalisasikan,”dalam orasinya, kemudian disambut sorakan oleh masa yang berkumpul. (dsh/red)