BULUNGAN-TANJUNGNEWS.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bulungan memastikan sebelum H-7 (Pemilu kurang 7 hari) persoalan logistik sudah terselesaikan semua. Selanjutnya tinggal menuntaskan distribusi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke seluruh penjuru Bulungan.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Bulungan, Lili Suryani beberapa waktu lalu. Menurutnya sebelum tujuh hari menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) semua yang menyangkut logistik sudah terselesaikan.
“H-7 dipastikan terselesaikan semua persiapan logistik, tinggal menuntaskan distribusi ke TPS,”ungkapnya.
Sedangkan terkait pergantian surat suara yang rusak, hal tersebut tidak menjadi kendala berarti karena jumlahnya tidak terlalu banyak.
“Tidak terlalu banyak (surat suara rusak) dan tidak menjadi persoalan,”singkatnya.
Namun yang sempat menjadi kendala, menurutnya banyak masyarakat yang enggan mendaftar sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berkaca pada kasus meninggalnya beberapa anggota KPPS pada Pemilu 2019.
“Sebelumnya banyak masyarakat yang tidak mau mendaftar sebagai anggota KPPS, karena trauma pelaksanaan Pemilu 2019,”terangnya.
Namun dengan penjelasan termasuk mekanisme yang jauh lebih baik ditambah dukungan semua pihak. Termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bulungan sehingga kuota KPPS dapat terpenuhi.
“Salah satu dukungan cukup besar adalah pemeriksaan kesehatan gratis dari Pemda Bulungan,”katanya.
Dijelaskan Lili Suryani, pola kerja KPPS saat ini lebih tertata dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Dengan pemberian Bimbingan Teknis (Bimtek) yang komprehensif bagi seluruh anggota KPPS sehingga masing-masing tau tugas dan fungsinya.
“Mereka (petugas KPPS) sudah tau apa tugas masing-masing tidak saling menyuruh seperti sebelumnya,”ujarnya.
Ketua KPU Bulungan, Lili Suryani saat menjelaskan secara teknis pada rombongan kepala daerah besarta Forkopimda saat meninjau gudang logistik beberapa waktu lalu.
Dirinya membandingkan pelaksanaan Pemilu 2019 hanya ketua KPPS dan satu anggota yang dilakukan Bimtek, selebihnya hanya diberikan buku panduan.
“Sebelumnya Bimtek KPPS hanya 2 orang untuk ketua dan satu orang anggota, ketemunya pas hari H (pencobolosan). Baru berbagi tugas, disitu pemahaman tidak diketahui apalagi diberikan buku panduan tidak dibaca,”tambahnya.
Pada saat Bimtek, semua petugas KPPS dijarkan praktek secara langsung bagaimana kondisi TPS hingga tugas dan fungsi kepada mereka.
“Kita ajarkan mereka (KPPS) langsung praktek, jadi tau secara lanngsung bagaimana keadaan di TPS, kita peraktekan termasuk fungisnya,”ulasnya.
Lili Suryani menambahkan, poin pentingnya pada saat Pemilu serentak 14 Februari 2024 mendatang.
Siapapun yang hendak datang ke TPS, wajib membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik sebagai tanda pengenal.
Serta beberapa poin lainya, boleh membawa fotocopy KTP sesuai aslinya, foto KTP di handphone, surat keterangan (Suket) dari Disdukcapil yang terdapat foto pemilih, paspor, dan juga visa.
“Yang menjadi poin penting dalam pengecekan pemilih adalah foto, NIK (Nomor Induk Kependudukan) serta nama,”pungkasnya (dsh/red)