Ini Dia Makna Filosofis Logo Kebun Raya Bundayati Bulungan

Redaksi

Logo Kebun Raya Bunda Hayati, Tanjung selor Bulungan Kaltara.
Logo Kebun Raya Bunda Hayati, Tanjung selor Bulungan Kaltara.

TANJUNGNEWS.COM- Berada di tengah kota, keberadaan Kebun Raya Bundayati sangat penting bagi ketersediaan ruang terbuka hijau, area resapan air, hingga kawasan penyeimbang dari pesatnya laju pembangunan Tanjung Selor sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan dan juga Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Bundayati sendiri memiliki arti Bulungan, Dayak, Tidung (Bundayati).

Beberapa waktu lalu Kebun Raya Bundayati memamerkan logo baru sebagai identitas wilayah tersebut.

Baca Juga  Cicit Buyut WR Supratman, Antea Putri Turk Kenalkan Lagu "Indonesia Tjantik"

Berikut bentuk dan makna filosofisnya:

1.Buah Lepiu

Buah lepiu merupakan ikon dari Kebun Raya Tanjung Selor, pada bagian bulatan logo tersebut terdapat dua elemen. Sebelah kiri merepresentasikan buah Lepiu (berbentuk hati/love), sebelah kanan terdapat daun yang menyimbolkan tumbuhan dan kebun raya.

2.Tiga Pucuk Daun

Pucuk daun pada logo sebagai mahkota dari buah Lepiu. Merepresentasikan kekayaan dan keasrian alam di Bulungan serta keseriusan dalam mengelola lingkungan hijau dan udara bersih bagi masyarakat.

Baca Juga  Jadikan Olahraga Sarana Pemersatu dan Pencegah Hal Negatif Kalangan Anak Muda

Ikon 3 pucuk daun juga bermakna, suku asli Bulungan. Yakni Suku Tidung, Dayak dan Bulungan hidup berdampingan dengan penuh keberagaman budaya.

3.Ikon Kepala Burung Enggang

Burung ini merupakan fauna asli pulau Kalimantan secara umum termasuk di Bulungan yang juga menjadi ikon Tugu Cinta Damai. Hal tersebut mencerminkan Bulungan memiliki keberagaman fauna yang unik.

Baca Juga  Dapat Hibah Ventilator, Bupati Harapkan Layanan RSUD dr. Soemarno Sostroatmodjo Terus Meningkat

4. Aliran Sungai

Garis tengah pada logo merupakan gambaran Sungai Kayan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Bulungan. Dengan hadirnya kebun raya, sebagai wilayah tangkapan air dengan harapan sungai yang ada dapat terus dirawat dan dilestarikan sehingga berdampak besar pada keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.

Berikut ulasanya, semoga bermanfaat (redaksional.Tanjungnews.com)

Bagikan

Berita Terkait