Kebun Raya Bunda Hayati Bulungan Jadi Destinasi Wisata Edukasi dan Konservasi

admin

TERUS DIKEBUT: Proses pembangunan Kebun Raya Bunda Hayati sampai hari ini terus dikebut terlihat berbagai alat berat hingga pekerja konstruksi banyak beraaktivitasdalam kawasan kebun raya ini.
TERUS DIKEBUT: Proses pembangunan Kebun Raya Bunda Hayati sampai hari ini terus dikebut terlihat berbagai alat berat hingga pekerja konstruksi banyak beraaktivitasdalam kawasan kebun raya ini.

Tanjungnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, Kalimantan Utara, tengah gencar melakukan revitalisasi kawasan Kebun Raya Bunda Hayati. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemkab Bulungan telah banyak membangun ruang publik dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) bagi masyarakat.

Dalam dialog khusus dengan Tarakan televisi pada Kamis (2/11), Bupati Bulungan Syarwani mengungkapkan, Kebun Raya Bunda Hayati nantinya akan menjadi kawasan terpadu yang berfungsi sebagai edukasi, wisata, dan konservasi.

Baca Juga  Studi Tiru ke BPR Jombang, Bupati: Inovasi dan Kualitas Pelayanan Kunci Menangkan Persaingan

“Kebun raya ini nantinya selain menjadi tempat rekreasi masyarakat, juga menjadi tempat edukasi, termasuk pelestarian berbagai jenis hortikultura endemik Bulungan. Termasuk ruang bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” kata Syarwani.

Dalam masterplannya, Pemkab Bulungan dibantu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pada 12 Oktober 2023 lalu, Pemkab Bulungan telah meluncurkan logo Kebun Raya Bunda Hayati. Logo tersebut merepresentasikan Bulungan dengan hortikulturanya, berupa buah lapiu yang merupakan buah endemik yang juga ada di Bulungan.

Baca Juga  Hobi Trabasan Pantau Desa Terpencil Serap Aspirasi Masyarakat

Saat ini, Pemkab Bulungan tengah membangun dua embung di kawasan Kebun Raya Bunda Hayati. Embung tersebut memiliki luas antara 1,2 dan 1,3 hektar.

“Harapanya kawasan ini dapat kita integrasikan bukan hanya untuk berbagai tanaman endemik dan buah, tapi juga edukasi sektor perikanan budidaya,” kata Syarwani.

Selain itu, Pemkab Bulungan juga akan membangun Amphitheatre dan rumah adat tiga suku asli Bulungan, yaitu Bulungan, Tidung, dan Dayak.

Baca Juga  Bangunan Kantor Lebih Representatif, Layanan Masyarakat Harus Lebih Bermutu

“Pembangunan kawasan kebun raya ini juga terintegrasi dengan posisi tugu Lamlaysuri,” kata Syarwani.

Pembangunan Kebun Raya Bunda Hayati secara bertahap ini diharapkan dapat menjadi ruang publik yang nyaman dan bermanfaat bagi masyarakat Bulungan.(*)

Bagikan

Berita Terkait

Satu pemikiran pada “Kebun Raya Bunda Hayati Bulungan Jadi Destinasi Wisata Edukasi dan Konservasi”

Tinggalkan komentar