TARAKAN – TANJUNGNEWS.COM- Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan berencana memperkenalkan salah satu satwa endemik yang berdiam didalam kawasan lindung Pulau Tarakan sebagai maskot Kota Tarakan.
Hal ini dijelaskan Kepala UPTD KPH Kota Tarakan, Ridwanto Suma, baru – baru ini.
Disebutkan, sejatinya selain Bekantan (Nasalis larvatus), Tarakan memiliki hewan endemik lainnya yang diyakini cukup ikonik dijadikan sebagai satwa bendera.
“Tarakan memiliki Tarsius mini, atau disebut Cephalopachus bancanus dalam bahasa latin. Tarsius ini berbeda dari daerah lain yang juga menjadi endemik primata, karena ukurannya yang cukup kecil,” ucap Suma.
Satwa yang berstatus terancam punah (oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources atau IUCN) ini, populasinya sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, diyakini tidak banyak dan cukup rentan punah.
“KPH berpikir, sebagai salah satu langkah untuk mengamankan dan melindungi keberadaan Tarsius ini maka perlu dilakukan upaya protektif dan preventif,” urainya.
Upaya preventif itu, salah satunya dengan “menjual” atau mengangkat nama Tarsius sebagai satwa bendera di Tarakan bersama Bekantan.
“Selama ini, upaya untuk memperkenalkan Tarsius kepada masyarakat juga pemerintah daerah sudah ada. Tapi, perlu dipertegas dan diperluas lagi sehingga banyak yang mengenalnya serta mau ikut melindunginya sebagaimana Bekantan,” ucapnya.(*/tim/dsh/red)