PWI Bulungan Ajak Santri Idrisiyyah Bijak Bermedsos

Redaksi

PEMATERI: Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bulungan, Fathu Rizqil Mufid, dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Pesantren (MPLP) SMP–SMA Idrisiyyah Tanjung Selor di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Rabu (16/7/25).
PEMATERI: Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bulungan, Fathu Rizqil Mufid, dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Pesantren (MPLP) SMP–SMA Idrisiyyah Tanjung Selor di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Rabu (16/7/25).


BULUNGAN– TANJUNGNEWS.COM– Di era serba digital, penggunaan internet dan media sosial (medsos) yang masif perlu diimbangi dengan kecakapan literasi serta pengawasan yang bijak.

Hal ini menjadi salah satu materi penting yang disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bulungan, Fathu Rizqil Mufid, dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Pesantren (MPLP) SMP–SMA Idrisiyyah Tanjung Selor di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Rabu (16/7/25).

Dalam paparannya, Fathu menyampaikan pentingnya melek teknologi bagi generasi muda. Namun, ia menegaskan bahwa lebih penting lagi adalah bijaksana dalam memanfaatkan teknologi, khususnya internet dan medsos.

Baca Juga  Program TAKE Bulungan Hijau, Komitmen Pemda Bulungan Kurangi Polusi Sampah Plastik


“Teknologi itu penting dan bermanfaat, tetapi harus digunakan secara bijak. Setiap informasi yang diterima perlu dikurasi. Artinya, disaring sebelum dipercaya, apalagi sebelum disebarkan,” ujarnya di hadapan para santri dan guru.

Sebagai jurnalis, Fathu juga menekankan tanggung jawab bermedsos.

Menurutnya, setiap komentar, unggahan, atau informasi yang dibagikan di platform digital memiliki konsekuensi hukum dan sosial.

Baca Juga  Dukung Pemberantasan Korupsi yang Efektif, Pemkab Bulungan Laksanakan e-LHKPN


“Dalam menyampaikan informasi, akurasi dan keberimbangan harus jadi tolok ukur. Sumber juga harus kredibel, supaya apa yang kita posting bisa kita pertanggungjawabkan,” tegasnya.

Selain sebagai sarana komunikasi, internet disebutnya bisa digunakan untuk memperluas jejaring pertemanan, hingga sebagai media branding, marketing serta hiburan.

Ia pun mendorong pelajar untuk menggunakan internet sebagai wadah ekspresi dan kreativitas, seperti membuat konten edukatif, religius atau inspiratif.

Baca Juga  90 Jamaah Haji Bulungan Tiba dengan Selamat, Satu Orang Tertahan Karena Sakit

Namun demikian, ia juga tak menutup mata terhadap dampak negatif penggunaan internet, terutama ketika penggunaannya tidak terkontrol. Ia menyoroti fenomena ketergantungan gawai di kalangan pelajar.


“Penggunaan smartphone harus dibatasi waktunya, apalagi untuk anak-anak dan pelajar. Harus sesuai kebutuhan. Kalau tidak, bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, bahkan relasi sosial mereka,” pungkasnya. (red)

Bagikan

Tags

Berita Terkait