Gagal Masuk Semifinal Piala AFF 2024, Pengamat: STY Tambah Rekor Buruk Prestasi Timnas

Redaksi

Pelatih Timnas Shin Tae Yong (STY) Foto:Int
Pelatih Timnas Shin Tae Yong (STY) Foto:Int

JAKARTA – TANJUNGNEWS.COM- Pendiri Football Institute Budi Setiawan meragukan kualitas sebenarnya pelatih Shin Tae Yong (STY) dalam menangani Timnas Indonesia. Di laga terakhir penyisihan grup B ASEAN Cup 2024, Sabtu (21/12).

Indonesia dikalahkan Filipina, 0-1 dalam laga yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jateng.

“Saya salut akan daya juang pemain. Dengan sepuluh pemain mampu melawan sebelas pemain senior filipina, para pemain di tim ini punya masa depan selama dipegang oleh pelatih yang mampu mengoptimalisasi kemampuan mereka. Pelatih yang percaya kepada pemainnya sendiri bahwa mereka adalah yang terbaik,” ujar Budi

Baca Juga  Kualifikasi Piala Dunia 2026 Timnas Tahan Imbang 2-2 Bahrain

Atas dasar itulah, Budi menilai STY tidak mampu mengoptimalisasi semua potensi yang ada dan kewenangan yang dimiliki untuk memanggil pemain yang seharusnya layak masuk timnas ajang ini. “STY benar-benar menyia-yiakan kesempatan itu. Sekarang dia menggali kuburannya sendiri karena kegagalan meramu timnas muda menjadi tim yang bagus dan mampu bersaing. Minimal lolos semifinal saja tidak mampu,” lanjutnya.

Budi menambahkan meski sejak AFF 1996, ini kali ketiga Timnas gagal lolos ke semifinal. Namun, STY menambah kegagalan kali ini dengan coretan buruk lainnya.

Baca Juga  Atlet FPTI Kaltara Philipus Rinaldi Raih Medali Perak di Ajang AUG Surabaya

“STY dua kali berhasil mencoreng rekor baru, imbang 3-3 lawan laos dan kalah 1-0 lawan Filipina. STY juga dua kali pertemuan terakhir tidak mampu menang lawan Filipina. STY memang jempolan. Indonesia hanya kalah 1-0 lawan Filipina, tetapi, seharusnya dia malu dan tahu diri dengan hasil ini,” lanjut Budi.

“Apalagi yang mau diharapkan dari STY? Timnas kita naik di Asia dan dunia, tetapi, mundur di ASEAN. Ini kita sedang dipermainkan secara nyata dan terbuka oleh STY. Pelatih Korsel itu memang tidak bisa melatih, yang diandalkan hanya pemain naturalisasi yang dihadirkan oleh kerja keras Ketum PSSI,” tegasnya.

Baca Juga  Berlaga di PON XXI Aceh-Sumut, FPTI Kaltara Optimis Masuk Zona Medali

Budi juga menilai, pergantian Marcelino yang menciptakan beberapa kali peluang gol merupakan hal yang fatal.

“Saya tidak habis pikir, betapa STY melakukan pergantian pemain yang tidak efektif dan tidak berguna. Pastinya peringkat Indonesia akan turun lagi setelah kekalahan lawan Filipina. Satu kata untuk PSSI, evaluasi STY. Lalu untuk STY sendiri, mundur adalah jalan terbaik,” ujar Budi. (rhs/jpnn/red)

Bagikan

Tags

Berita Terkait