Rembuk Stunting Tahun 2025, Semangat Evaluasi Kejar Target Bulungan Zero Kasus Stunting

Redaksi

BERI ARAHAN: Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd.M.Si saat membuka kegiatan rembuk stunting tahun 2025 di Ruang Tenguyun Kantor Bupati, Senin (17/3/2025)
BERI ARAHAN: Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd.M.Si saat membuka kegiatan rembuk stunting tahun 2025 di Ruang Tenguyun Kantor Bupati, Senin (17/3/2025)

BULUNGAN-TANJUNGNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Bulungan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting tahun 2025 sebagai upaya evaluasi terhadap berbagai program penanganan stunting, bertempat di Ruang Tenguyun Kantor Bupati Bulungan, Senin (17/03/2025).

Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd.M.Si hadir pula dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Bulungan Kilat, A.Md, Sekretaris Daerah (Sekda) serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Dalam kesempatan tersebut, bupati mengatakan dalam upaya penanganan stunting ada acuan baku yang telah dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) termasuk strategi penanganan stunting yang dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bulungan yang seringkali berbeda.

Baca Juga  Ilegal Serta Timbulkan Bau Busuk di Area Pasar, Lapak Ayam Hidup Dibongkar Paksa

Sehingga perlu adanya konsolidasi  atau persamaan persepsi terkait penanganan stunting melalui kegiatan rebuk stunting.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara berbagai pihak, sehingga pencegahan dan penanganan stunting dapat berjalan efektif dan berkelanjutan,”terangnya.

Menurutnya, kegiatan rembuk ini bukan hanya membahas penanganan stunting tahun 2025. Tapi juga sebagai bahan evaluasi penanganan stunting yang dikerjakan tahun sebelumnya.

“Kegiatan ini sebagai sarana evaluasi yang obyektif dimana letak kesalahan yang perlu perbaikan. Jadi semangatnya adalah  evaluasi dan perbaikan,”tegasnya.

Melalui kegiatan rembuk ini, bupati berharap selain menjadi bahan evaluasi juga menjadi ajang penajaman dan eksekusi langsung bukan hanya sekedar seremonial.

Baca Juga  Pantau Mudik Nataru, Bupati : Jaga Keselamatan Penumpang

“Kita ingin ada penajaman dan langsung di eksekusi tidak bisa hanya seremonial,”jelasnya.

Selama ini penanganan stunting dari hulu melibatkan Kementerian Agama (Kemenag) terutama edukasi perkawinan anak di bawah umur, yang selama ini menyumbang tingginya kasus stunting di berbagai daerah termasuk di Bulungan.

“Kita harus mempu memberikan langkah edukasi pada anak-anak kita, yang saat ini masih sekolah agar terhindar dari pergaulan bebas, yang megarah pada perkawinan di bawah umur,”ujarnya.

Upaya edukasi terhadap pernikahan anak di bawah umur dilakukan Pemda Bulungan dan Kemenag hingga ke tingkat kecamatan. Salah satunya melalui program edukasi calon pengantin (Catin) yang dilakukan oleh Kemenag Bulungan.

Baca Juga  Gelar Ngopi Bareng Media, KPU Ingin Hadirkan Pilkada Bulungan Berbudaya dan Berintegritas

Sedangkan untuk penanganan stunting di hilirnya, berkaitan dengan pendataan dan pemetaan.

Bupati optimis dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan oleh Pemda Bulungan melalui TPPS bekerjasama dengan instansi terkait. Bulungan dapat lebih awal mencapai target zero kasus stunting.

“Saya berharap tidak harus menunggu sampai 2045, dengan upaya serius dan kerja keras tak perlu 20 tahun. Insya Allah Bulungan bisa bebas dari kasus stunting,”ucapnya.(dsh/red)

Bagikan

Tags

Berita Terkait