Panen Varietas Padi Lokal di Desa Pejalin, Bupati Pastikan Jaminan Pasar Hasil Pertanian

Redaksi

PANEN PADI: Bupati dan Wakil Bupati Bulungan mengikuti proses panen padi lokal di Desa Pejalin menggunakan alat tradisional.
PANEN PADI: Bupati dan Wakil Bupati Bulungan mengikuti proses panen padi lokal di Desa Pejalin menggunakan alat tradisional.

PEJALIN-TANJUNGNEWS.COM- Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si bersama Wakil Bupati (Wabup), Kilat, A.Md, Sekretaris Daerah (Sekda), serta jajaran perangkat daerah melaksanakan panen pagi gogo (padi darat) yang ditumpang sari dengan perkebunan di wilayah Desa Pejalin, Kecamatan Tanjung Palas pada Rabu (9/4).

Panen padi varietas lokal, dilahan seluas 29 hektar milik kelompok tani Bintang Kakao yang sudah berusia 6 bulan tersebut, diharap dapat terus dikembangkan sebagai tradisi ketahanan pangan masyarakat lokal.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Ingkong Ala SE, M.Si, berlangsung proses panen bersama menggunakan alat tradisional masyarakat setempat dalam memanen padi yaitu emet atau ani-ani.

Bupati Syarwani dalam kesempatan tersebut mengatakan jika dalam upaya meningkatkan produktivitas hasil pertanian dalam upaya mewujudkan swasembada pangan, pemerintah juga telah menyalurkan bantuan 30 ribu ton bibit padi kepada petani.

Baca Juga  Kejar Target PAD, Bupati Dorong Perusda dan PDAM Kolaborasi Produksi Air dalam Kemasan

Selain itu Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bulungan juga telah menyertifikasi 5 jenis padi lokal asli Bulungan yaitu jenis padi Sei Kayan, padi Angga, Ekor Payau, Miaw, Riaw, dan padi Mayas.

“Saat ini kita panen padi gogo seluas 29 hektar, kita berharap kelompok tani Bintang Kakao bisa meningkatkan lahan tanamnya menjadi 50 hektar untuk meningkatkan hasil panen,”harapnya.

Bupati mengatakan, jika selama ini jenis varietas padi lokal Bulungan seperti jenis padi Ekor Payau yang selama ini ditanam oleh masyarakat Bulungan dilahan kering atau pegunungan, bisa juga ditanam dilahan sawah untuk meningkatkan produktivitasnya.

“Jenis padi lokal ini juga bisa ditanam di lahan sawah. Seperti yang telah dilakukan oleh kelompok tani Desa Pejalin menanam padi jenis Ekor Payau di lahan sawah sekitar Gunung Putih,”katanya.

Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan sosialisasi pada para petani Bulungan agar dapat menggunaka 5 jenis bibit padi varietas lokal yang telah disertifikasi oleh Pemda Bulungan.

Baca Juga  Sinergi Pemda Bulungan dan DPRD Kunci Sukses dalam Pembangunan

Selain itu, dalam upaya mendukung aktivitas pertanian berkelanjutan Pemda Bulungan juga berencana membangun storage gabah atau tempat penyimpanan gabah atau beras untuk menjaga kualitas dan memperpaanjang masa simpan.

“Termasuk kita juga pikirkan storage gabah, untuk menyimpan gabah dalam waktu lama. Hal tersebut kedepan yang akan kita usahakan, sedangkan untuk rice milling (penggilingan padi) hingga mesin dryer (mesin pengering) gabah sudah ada di wilayah Sajau Hilir,”katanya.

Bahkan kata bupati, wilayah sajau Hilir sudah memiliki 2 unit rice milling, 2 unit mesin dryer, Combine (mesin panen padi).

“Tahun ini (2025) Pemda Bulungan juga melakukan pengadaan 1 unit Combine untuk wilayah Sajau Hilir,”tambahnya.

Pemberian bantuan peralatan mekanis pada petani, khususnya diwilayah sentra pertanian di Bulungan bukan saja wilayah Sajau Hilir. Sebagai upaya memotivasi para petani untuk terus meningkatkan produktivitasnya.

Baca Juga  Hadiri Sertijab Kepala BPK Perwakilan Kaltara, Bupati Optimis Pertahankan Raihan WTP

Dikatakan, selain berbagai langkah strategis yang dilakukan Pemda Bulungan berbagi bentuk dukungan dari pemerintah pusat juga sangat membantu dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan di Bulungan.

Salah satunya dengan keberadaan Brigade Pangan bentukan Kementerian Pertanian, yang menargetkan program Optimalisasi Lahan (Oplah) 8 ribu hektar di Kabupaten Bulungan.

Yang tersebar di wilayah Sajau Hilir, Tanjung Buka, SP1 Kecamatan Tanjung Palas, Desa Teras Baru dan Salimbatu termasuk wilayah Tanjung Palas Utara.

Disamping itu, untuk menjamin penyerapan hasil panen patani, Pemda Bulungan juga telah mengeluarkan kebijakan dengan mengalokasikan minimal Rp 1 Miliar untuk membeli gabah petani. Dengan memerintahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai fasilitator penyerapan hasil panen petani. (dsh/red)

Bagikan

Tags

Berita Terkait